Kamis, 28 Juli 2016

Selenting Apa Keluarga Anda?-Tulisan p Cahyadi

Setelah sempat mengalami persoalan berat, keluarga perlu memiliki kelentingan untuk pulih dari kondisi terpuruk. Dalam kasus yang ringan hingga sedang, pemulihan ini tidak memerlukan waktu yang lama. Namun pada kasus tertentu yang spesifik, bahkan memerlukan terapi dan pendampingan secara intensif, serta memerlukan waktu yang panjang untuk pemulihan. 

Kelentingan (Resiliensi) Keluarga Sangat penting untuk meningkatkan resiliensi (kelentingan) keluarga, sehingga memiliki kemampuan untuk cepat pulih setelah mengalami berbagai persoalan baik ringan maupun berat dalam kehidupan. 

Yang dimaksud sebagai resiliensi atau kelentingan adalah kemampuan untuk bangkit kembali setelah sempat terpuruk dalam permasalahan yang berat. Kemampuan untuk kembali ke suasana bahagia setelah sempat berada dalam kepedihan yang sangat berat. Sebuah benda dikatakan lenting (resilien) apabila benda itu ketika ditekuk atau diremas dengan kuat, ia bisa segera kembali ke bentuknya semula. 

Bayangkan botol wadah air mineral kemasan, saat airnya habis lalu botol plastik itu anda remas, dengan mudah anda bisa mengembalikan ke bentuk semula. Itu benda yang lenting. Benda dikatakan “tidak lenting” apabila saat diubah bentuk karena benturan atau tekukan atau remasan, benda itu tidak bisa kembali lagi ke bentuknya semula. Bayangkan botol wadah minuman softdrink bersoda, saat anda remas, ia tidak akan bisa kembali ke bentuk semula. Ia sudah rusak, dan tidak bisa kembali lagi ke bentuk asalnya. 

Program pemulihan dilakukan dengan meningkatkan tingkat resiliensi baik individu maupun keluarga. Bagi bangsa Indonesia yang terkenal religius, ajaran agama adalah pokok pondasi membangun resiliensi. Keyakinan bahwa semua kejadian dalam hidup selalu ada hikmah dan pelajaran, keyakinan bahwa selalu ada jalan keluar bagi orang yang bertaqwa, keyakinan bahwa kesabaran mendatangkan kebaikan, keyakinan bahwa ada hari pembalasan, semua menjadi faktor peningkat resiliensi. Dalam kehidupan seseorang dan keluarga, resiliensi ini sangat terkait dengan nilai dan keyakinan hidup setiap orang. 

Makin bagus kehidupan keagamaan seseorang, akan makin bagus pula tingkat resliensinya. Dalam ajaran setiap agama, selalu ada ajaran tentang pahala dan dosa, tentang surga dan neraka, tentang pengadilan kelak di hari akhir. Keyakinan seperti ini membuat seseorang bisa menerima apapun yang menimpa dirinya, karena akan ada balasan pahala dan surga bagi orang yang berbuat benar dan baik. Sebaliknya akan ada dosa dan siksa bagi orang yang berbuat salah dan jahat, walaupun mereka juga bisa memperbaiki diri dengan bertaubat. 

Dalam ajaran Islam, ini masuk kategori keyakinan aqidah. Jika ada suami yang jahat, kasar, galak, suka membentak, suka memukul istri, tentu sangat menyedihkan, menakutkan dan mengerikan bagi sang istri. Namun karena sang istri memiliki kehidupan religius yang baik, maka ia mampu bersikap sabar, bahkan mendoakan agar suaminya bisa dilembutkan hatinya oleh Allah dan menjadi suami yang baik. Bahkan saat suami tidak juga bisa berubah menjadi baik, maka sang istri tetap yakin bahwa perbuatan jahat suami itu kelak akan dihisab dan diadili di hari akhir, maka sang istri menyerahkan dan pasrah kepada Allah. 

Ajaran agama juga mengajarkan tentang kesabaran, keikhlasan, memaafkan kesalahan orang, berprasangka baik, berbuat baik, kemampuan pengendalian diri juga optimisme menghadapi hari esok. 

Ini menjadi pondasi kelentingan individu dan keluarga, yang apabila suatu ketika mendapatkan luka, maka akan sangat cepat sembuhnya. Jika suatu ketika merasakan sakit hati, akan cepat hilangnya. Sistem kehidupan yang religius ini membuat suami dan istri memiliki tingkat resiliensi yang tinggi. 

Sangat banyak orang terpuruk dalam kehidupan yang semakin buruk setelah terjatuh dalam permasalahan. Mereka tidak memiliki resiliensi yang memadai, sehingga tidak segera pulih dan bangkit dari permasalahan. Bahkan semakin mengurung diri dalam ketidakbaikan. Maka sangat penting meningkatkan kehidupan keberagamaan bagi seluruh anggota keluarga. Penerimaan Lingkungan 

Penerimaan lingkungan juga sangat berperan dalam proses pemulihan keluarga, dari kondisi terpuruk kepada kondisi yang normal. Lingkungan ini bisa dari keluarga besar, lingkungan kerja, organisasi, maupun dari lingkungan masyarakat. Sikap positif lingkungan sangat menentukan pemulihan dan kebaikan keluarga paska mengalami keterpurukan. Sebaliknya, saat lingkungan memberikan sikap yang negatif, akan memperlama proses pemulihan mereka dari guncangan persoalan. 

Di saat orang tengah mengalami masalah, atau selesai dari suatu masalah, sering kali berada dalam suasana yang sangat sensitif. Jika dalam suasana itu lingkungan masih menganggapnya sebagai “orang bermasalah” maka akan membuatnya tidak mudah kembali kepada kondisi yang nyaman. 

Namun jika ia mendapatkan lingkungan yang bisa menerimanya apa adanya, menerima dengan baik, maka akan sangat mudah menuju pemulihan. Cepat kembali dalam keharmonisan hubungan setelah retak, cepat kembali dalam kebahagiaan setelah sempat mengalami kenelangsaan, cepat bangkit setelah terpuruk. 

Pada dasarnya semua orang memerlukan lingkungan sosial yang bisa menerima dirinya apa adanya. Tidak mempersoalkan dan mengungkit hal-hal yang ingin dilupakannya. Di sini pentingnya menciptakan lingkungan yang kondusif dan ramah keluarga. Karena kita selalu terhubung satu dengan yang lainnya, yang membuat keluarga kita juga saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/pakcah/selenting-apa-keluarga-anda_57943e17a2afbd15431f8c45

#Note : tulisan di atas di-copy paste untuk keperluan sendiri

Selasa, 19 Juli 2016

HIDUP TAK SELAMANYA BERJALAN MULUS

Θ *BUTUH* batu kerikil_ supaya kita BERHATI-HATI..
Θ *BUTUH* semak berduri_ supaya kita WASPADA..
Θ *BUTUH* Pesimpangan_ supaya kita BIJAKSANA dalam MEMILIH..
Θ *BUTUH* Petunjuk jalan_ supaya kita punya HARAPAN tentang arah masa depan..


•• Hidup Butuh *MASALAH* supaya kita _tahu_ kita punya KEKUATAN..
•• *BUTUH* Pengorbanan_ supaya kita tahu cara BEKERJA KERAS..
•• *BUTUH* airmata_ supaya kita tahu MERENDAHKAN HATI
•• *BUTUH* dicela_ supaya kita tahu bagaimana cara MENGHARGAI..
•• *BUTUH* tertawa n senyum_ supaya kita tahu MENGUCAPKAN SYUKUR..
•• *BUTUH* Orang lain_ supaya kita tahu kita TAK SENDIRI..

Jangan~ selesaikan MASALAH dgn mengeluh, berkeluh kesah, dan marah, 
Selesaikan saja dgn SABAR, BERSYUKUR, dan jangan lupa TERSENYUM.

Teruslah MELANGKAH walau mendpt RINTANGAN, Jangan takut_..
Saat tidak ada lg tembok utk bersandar, masih ada lantai utk bersujud_.
  
Perbuatan baik yg paling sempurna* adalh perbuatan baik yg tidak terlihat, 
Namun.. Dpt dirasakan hingga jauh kedlm *relung hati*.
  
Jangan~ menghitung apa yg *hilang*, namun hitunglah apa yg *tersisa*.
  
Sekecil apapun *penghasilan* kita, pasti akan cukup bila digunakan utk Kebutuhan Hidup.
Sebesar apapun *penghasilan* kita, pasti akan kurang bila digunakan utk Gaya Hidup.

Tidak selamanya kata-kata yg *indah* itu benar, 
juga *tidak*selamanya kata-kata yg *menyakitkan* itu salah. 
Hidup ini terlalu *singkat*, lepaskan mereka yg menyakitimu, 
*sayangi* mereka yg _peduli_ padamu. Dan *berjuanglah* utk mereka yg berarti bagimu.

Bertemanlah dg semua org, tapi bergaulah dg org yg berintegritas dan mempunyai nilai hidup yg benar, krn pergaulan akan *mempengaruhi* cara kita hidup dan *masa depan* kita.


Semoga Bermanfaat..... 👍

Office Halbi

Kegiatan Halal Bihalan kantor, yang biasa diselenggarakan rutin setiap tahun setelah lebaran Idul Fitri. Acara Halbi di kantor dilakukan pada hari Senin, tanggal 18 July 2016.




Dikemas dengan acara sederhana, berbarengan dengan jam makan siang, menu lontong opor dll terasa sungguh nikmat dimakan dalam suasana kantor yang guyub, berbaur dengan semua karyawan. Alhamdulillah....

Sampai jumpa lagi di acara yang sama tahun depan... Aaminn

HBD 42 Papa.... #Late post

Banyak sekali agenda acara di Bulan Juli ini. Waktu cepat sekali bergulir, banyak moment yang memberi warna kehidupan...
Berhubung saking banyaknya moment dan belum sempat posting rutin, jadi hampir semua merupakan #late post..

Seperti acara ultah Papa yang ke 42 tahun ini... acaranya sendiri tanggal 15 Juli lalu. Tasyakuran kecil2an di Resto Makoya di Pandaan pada Malam minggu, suasana yang asri dan sejuk, pemandangannya bagus dengan view lembah dan pegunungan, kolam ikan dan sungai berbatu membuat suasana jadi cozy dan nyaman. Bikin anak2 doyan dan melahap semua makanan yang tersedia.. hehehe...  Memang dasarnya adik suka ayam bakar, ludes lah menu ayam bakar, gurame asam manis dll nya.. apalagi es cincau, langsung disrutup abiss, hehe,,,,

Itu masih acara tasyakurannya. Abis itu kepotong sama kondisi Papa yang kurang sehat, nggliyeng, sariawan, sampai ke diare sampe tadi malam, Nggliyeng sih biasanya karena tensinya rendah. Mungkin juga karena kecapekan karena banyak disibukkan di kegiatan tambak....tp ya repot juga, dibeliin sate dan gule kambing juga lebih banyak anak2 yang habiskan, hehe,,,

Jadilah baru semalam baru sempat acara buka kadonya. Itupun karena desakan para fans, hehee...









Alhamdulillah, selamat ulang tahun ya Papa, semoga Berkah, Rahmat, Hidayah dan Maghfiroh Allah untuk Papa, semoga senantiasa diberikan yang terbaik untuk keluarga kita.. Aaminn 3X Ya Rabbal Alamiiin,,...

Minggu, 17 Juli 2016

Nuhal wedding 170716

Happy wedding ya dik Nuhal.. semoga menjadi keluarga SaMaRa...
Maaf tidak bisa ikut acara ke Bandung..

 









 




 
 






 










Dewi Riana

Salah satu teman berpulang hari ini, Dewi Riana atau panggilannya Nana...




temen sekelas sejak SMP,  di SMP 1 Kudus kelas 2D dan 3E.
sama penggemar majalah gadis saat SMP, sama2 suka dandan minimalis, untuk acara hanya pake alis yang ditebeli mascara..
Stay single dan survivor kanker payudara, akhirnya menyerah dengan penyakitnya..

Selamat jalan Dewi Nana, semoga khusnul khotimah, dan mendapat tempat yang baik disisi Allah....
Do'a kami menyertaimu..

Lebaran ke 7, Kupatan, Pasuruan

Labaran ke 7 biasanya ditandai dengan Kupatan.. berhubung sudah di Pasuruan dan masih libur, coba deh, praktek bikin Kupat dan Lepat, lengkap dengan opor dan sambel goreng...  ternyata ngga susah bikinnya, hehe,,,

Kupat, opor ayam-tahu-tempe, sambel goreng kentang ati, ayam goreng, dan lepet..

 










yuhuyyyy... I did it..I did it, heheee...