اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّٰهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Seorang laki-laki bertanya kepada orang bijak tentang masalah
hidupnya.
"Wahai Tuan.. berapa kadar makanan yang seharusnya aku
makan?"
Ia menjawab :
"Menghilangkan lapar dan tidak sampai kekenyangan."
"Berapa kadar untuk tertawa?"
Ia menjawab :
"Sehingga wajahmu menguning namun tidak dengan suara
keras."
"Berapa kadar untuk menangis?"
Ia menjawab :
"Kalau tangisan itu untuk takut pada ALLAH, jangan
pernah bosan melakukannya, selain itu jangan..!"
"Berapa kadar amal shalih yang harusku sembunyikan?"
Ia menjawab :
"Sebanyak yang engkau mampu."
"Berapa kadar amal shalih yang boleh ku tampakkan?"
Ia menjawab :
"Sebesar keinginanmu agar orang lain mengikutinya."
"Berapa kadar untuk bergembira bila aku dipuji orang
lain?"
Ia menjawab :
"Sesuai dengan pradugamu, apakah ALLAH ridha atau marah
terhadapmu."
"Berapa kadar untuk bersedih bila dicela atau dihina oleh
manusia?"
Wajah orang bijak itu memerah, ia diam sejenak kemudian menjawab
tegas :
"Mengapa engkau harus sedih dengan celaan manusia? Selama
disisi ALLAH engkau baik, celaan mereka jangan sekali-kali membuatmu
bersedih."
Bagaimanapun kita dicela dihujat dan di benci manusia, pasti akan
ada saja mereka yg sayang dan baik terhadap kita. Ingatlah perkataan Imam
Syafi'i Rahimahullah :
رضاا لنا س غا ية لا تد ر ك
"Keridhoan manusia adalah tujuan yg tidak akan pernah
tercapai."
Bersabarlah atas apa-apa yang mereka katakan, dan jauhilah mereka
dengan menjauh yang indah, yaitu pada saat terbaik dan cara terbaik.
Semangat pagi
Moga bermanfaat..
Moga bermanfaat..
بارك الله فيكم جميعا 🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar