πππππππ
Seorang laki-laki tua duduk di teras rumahnya...... Rumah yang besar, mewah dan
megah... Namun sepi penghuni... Istri
sudah meninggal... Tangan menggigil
karena lemah... Penyakit menggerogoti sejak lama... duduk tak enak, berjalan
pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani
beserta seorang pembantu...
ππππππ
Tiga anak, semuanya sukses... Berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri... Ada yang sekarang berkarir di luar negeri... Ada yang bekerja di perusahaan
asing dengan posisi tinggi... dan ada pula yang jadi pengusaha ... Soal
Ekonomi, saya angkat dua jempol, semuanya kaya raya...
ππππππ
Namun.... Saat tua seperti ini dia 'Merasa Hampa', ada 'Pilu Mendesak' disudut
hatinya...... Tidur tak nyaman... dia berjalan memandangi foto-foto masa
lalunya ketika masih perkasa & enegik yang penuh kenangan... Foto
laki-laki gagah dengan keluarganya berlatar belakang Great Wall, Eiffel Tower,
Big Ben, Sydney Opera House dan berbagai belahan bumi lainnya yang telah
dijelajahinya.. Diabadikan dengan foto dibingkai bagus yang tak mampu lagi
dilihat karena 'Pandangannya Sudah Mengabur'.
ππππππ
Di rumahnya yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak
jam dinding yang berbunyi teratur... Punggungnya terasa sakit, sesekali air
liurnya keluar dari mulutnya.... Dari sudut mata ada air yang menetes.. Rindu
dikunjungi anak2nya... Tapi semua anaknya sibuk dan tinggal jauh di kota atau
negara lain... Ingin pergi ke tempat
ibadah namun badan tak mampu berjalan.... Sudah terlanjur melemah.... Begitu
lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yang
menyeruak ... Sepanjang waktu ....
πΎπΏπΎπΏπΎπΏ
• Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya....
• Atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini
suatu saat nanti......
• Hanya menunggu sesuatu yg tak pasti...
• Yang pasti hanyalah KEMATIAN.
» Rumah Besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya...
» Anak Sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya
yang ber AC...
» Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila
datang...
» Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah
untuk siapa .?
Kira-kira jika malaikat 'Datang Menjemput', akan seperti
apakah kematiannya nanti
» Siapa yang akan memandikan ?
» Dimana akan dikuburkan ??
» Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya
datang mengurus
jenazah dan
menguburkan?
» Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti?
» Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal
pula...
• Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita
atau tidak ???
• Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu
dikerjakan ???
• Apa lagi jika dulu anak tak sempat dididik sesuai
tuntunan agama???
• Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja...
π 'Kalau lah Sempat'
menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah
Yatim, Panti
Asuhan atau ke tempat2 di Jalan Allah yang lainnya...
π 'Kalau lah Sempat'
dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua
yang selalu
datang......
π 'Kalau lah Sempat'
memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah
agar dipakai
oleh orang yg memerlukan.....
π 'Kalau lah Sempat'
membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat dan
handai
taulan......
π Kalau lah kita tidak
kikir kepada sesama, mungkin itu semua akan menjadi 'Amal
Penolong' nya
......
π Kalaulah dahulu anak
disiapkan menjadi 'Orang yang Shaleh', dan 'Ilmu Agama'
nya lebih
diutamakan....
π Ibadah dan sedekahnya
di bimbing / diajarkan dan diperhatikan, maka mungkin
senantiasa
akan 'Terbangun Malam', 'Meneteskan Air Mata' medoakan orang
tuanya.
π Kalaulah sempat
membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat
bagi sesama
....
πππππππ
"KALAULAH SEMPAT"
πππππππ
Mengapa kalau sempat ?
πΏMengapa itu semua tidak
jadi perhatian utama kita ? Sungguh kita
tidak adil pada diri sendiri. Kenapa
kita tidak lebih serius 'Menyiapkan Bekal' untuk mengh adap-NYA dan
'Mempertanggung Jawabkan' kepadaNya?
πΏSemoga tulisan kecil
Ini menjadi nasihat bagi kita semua khususnya bagi yang sudah berstatus
"SIMATUPANG" (Siang Malam hanya Tunggu Panggilan) Dekatkan diri
kepada-NYA sejak usia muda, bersungguhlah mempersiapkan diri menghadapi
kematian, dan kehidupan akhirat yang kekal abadi
πΏJangan terbuai dengan
'Kehidupan Dunia' yang menyesatkan dan
melalaikan....... Kita boleh saja giat berusaha di dunia....tapi jadikan
itu untuk bekal kita pada perjalanan panjang dan kekal di akhir Hidup kita
.......Tuhan Maha Baik, ampunilah kamiπ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar