✌Disebuah rumah sederhana yang
asri, tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa
dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.
๐ขSang suami merupakan
seorang pensiunan sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga.
Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal
dirumah, mereka menolak ketika putra-putri mereka menawarkan untuk ikut pindah
bersama mereka.
๐ขJadilah mereka, sepasang
suami istri yang hampir renta itu menghabiskan waktu mereka yang tersisa
dirumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa dalam keluarga itu.
๐ขSuatu senja ba’da Isya
disebuah masjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal
yang dikenakannya ke masjid tadi.
Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri seraya
bertanya mesra : “Kenapa Bu?”
Istrinya menoleh sambil menjawab “Sandal Ibu tidak ketemu
Pak”.
“Ya sudah pakai ini saja” kata suaminya sambil
menyodorkan sandal yang dipakainya.
Walau agak ragu sang istri tetap memakai sandal itu
dengan berat hati.
๐ขMenuruti perkataan
suaminya adalah kebiasaannya.
Jarang sekali ia membantah apa yang dikatakan oleh sang
suami.
Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan
genggaman pada tangan istrinya.
๐ข“Bagaimanapun usahaku
untuk ber terima kasih pada kaki istriku yang telah menopang hidupku selama
puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah
dilakukannya".
๐ขKaki yang selalu
berlari kecil membukakan pintu untuk-ku saat aku pulang kerja,
๐ขKaki yang telah
mengantar anak-anak-ku ke sekolah tanpa kenal lelah, serta kaki yang menyusuri
berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku”.
๐ขSang istri memandang
suaminya sambil tersenyum dengan tulus dan merekapun mengarahkan langkah menuju
rumah tempat bahagia bersama….
๐ขKarena usia yang telah
lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami
gangguan penglihatan.
Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan
lembut mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.
Jari-jari yang mulai keriput itu dalam genggamannya mulai
dirapikan dan setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut
dan bergumam :
“Terima kasih ya Bu ”.
“Tidak, Ibu yang seharusnya berterima kasih sama Bapak,
telah membantu memotong kuku Ibu” tukas sang istri tersipu malu.
๐ข“Terimakasih untuk
semua pekerjaan luar biasa yang belum tentu sanggup aku lakukan.
Aku takjub betapa luar biasanya Ibu. Aku tahu semua
takkan terbalas sampai kapanpun” kata suaminya tulus.
๐ขDua titik bening
menggantung disudut mata sang istri ......
“Bapak kok bicara begitu?
Ibu senang atas semuanya Pak, apa yang telah kita lalui
bersama adalah sesuatu yang luar biasa.
Ibu selalu bersyukur atas semua yang dilimpahkan pada
keluarga kita, baik ataupun buruk.
Semuanya dapat kita hadapi bersama.”
๐ขHari Jum’at yang cerah
setelah beberapa hari hujan.
Siang itu sang suami bersiap hendak menunaikan ibadah
Shalat Jum’at, Setelah berpamitan pada sang istri, ia menoleh sekali lagi pada
sang istri menatap tepat pada matanya sebelum akhirnya melangkah pergi.
Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang
istri hingga saat beberapa orang mengetuk pintu membawa kabar yang tak pernah
diduganya.
✌Ternyata siang itu sang suami
tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia.
Ia telah pulang menghadap Sang Penciptanya ketika sedang
menjalankan ibadah Shalat Jum’at, tepatnya saat duduk membaca Tasyahud Akhir.
Masih dalam posisi duduk sempurna dengan telunjuk kearah
Kiblat, ia menghadap Yang Maha Kuasa.
"Innaa Lillaahi Wainnaa ilaihi Rooji'uun"
๐ข“Subhanallah....
sungguh akhir perjalanan hidup yang indah” demikian gumam para jama’ah setelah
menyadari ternyata dia telah tiada di akhir shalat Jum'at....
Sang istri terbayang tatapan terakhir suaminya saat mau
berangkat ke masjid.
Terselip tanya dalam hatinya, mungkinkah itu sebagai
tanda perpisahan pengganti ucapan "Selamat Tinggal"....
Ataukah suaminya khawatir meninggalkannya sendiri didunia
ini. Ada gundah menggelayut dihati sang istri, Walau masih ada anak-anak yang
akan mengurusnya,
๐ขTapi kehilangan suami
yang telah didampinginya selama puluhan tahun cukup membuatnya terguncang. Namun
ia tidak mengurangi sedikitpun keikhlasan dihatinya yang bisa menghambat
perjalanan sang suami menghadap Sang Khalik.
Dalam do’a dia selalu memohon kekuatan agar dapat
bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan pada tempat yang layak.
๐ขTak lama setelah
kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya.
Dengan wajah yang cerah sang suami menghampiri istrinya
dan menyisir rambut sang istri dengan lembut.
“Apa yang Bapak lakukan?’ tanya istrinya senang bercampur
bingung.
“Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan
perjalanan panjang.
» Bapak tidak bisa tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan
didunia ini berakhir sekalipun.
» Bapak selalu butuh Ibu.
» Saat disuruh memilih pendamping Bapak bingung, kemudian
bilang pendampingnya tertinggal, Bapakpun mohon izin untuk menjemput Ibu.”
๐ขIstrinya menangis
sebelum akhirnya berkata :
“Ibu ikhlas Bapak pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong
kalau Ibu takut sekali tinggal sendirian....
Kalau ada kesempatan mendampingi Bapak sekali lagi dan
untuk selamanya tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan."
Sang istri mengakhiri tangisannya dan menggantinya dengan
senyuman.
๐Senyuman indah dalam
tidur panjang selamanya….
َُّูู ِูุจَุงุณٌ َُّููู
ْ
َูุฃَูุชُู
ْ ِูุจَุงุณٌ ََُّّููู
"Istri mu itu adalah 'Bajumu' dan Suami itu adalah
'Bajumu' pula"
QS Al-Baqarah : 187
Semoga bisa mempererat cinta kasih yg sejati..krn
allah.. ๐ญ๐ญ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar